Senin, 28 Maret 2011

Kontrasepsi Hormonal ( PIL )

I. Pendahuluan
I.I Latar belakang
Kita tahu Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat setelah China, India, dan Amerika Serikat. Data pada 2010 menyebutkan bahwa populasi penduduk Indonesia berusia muda semakin tinggi. Saat ini ada 19,88 juta penduduk pada kelompok usia 20-24 tahun, 20,87 juta (15-19 tahun), dan 22,68 juta (10-14 tahun).jpnn.com
Kontrasepsi merupakan jawaban untuk dapat menekan laju jumlah pertumbuhan penduduk dengan mengatur kehamilan dan kelahiran. Selain itu alat kontrasepsi juga sangat bermakna dalam menurunkan risiko kesakitan dan kematian ibu saat melahirkan. Tundalah kehamilan sebelum usia 20 tahun, jarangkan pula kehamilan pada usia 20-35 tahun serta jangan hamil lagi pada usia di atas 35 tahun. Hal ini dilakukan untuk dapat menekan angka kematian dan kesakitan pada sang ibu disaat sedang melahirkan hingga 50%.
Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah mencegah terjadinya konsepsi dengan memakai cara, alat atau obat-obatan. Pengaturan kelahiran (birth control) adalah penggunaan alat-alat atau cara-cara dengan maksud mengatur jumlah dan jarak waktu kelahiran. Keluarga berencana adalah suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Secara umum, kontrasepsi dibagi dua menurut cara pelaksanaannya :
a) Cara temporer (spacing): yaitu menjarangkan kelahiran selama beberapa tahun sebelum menjadi hamil lagi.
b) Cara permanen (kontap): yaitu mengakhiri kesuburan dengan cara mencegah kehamilan secara permanen; pada wanita disebut sterilisasi dan pada pria disebut vasektomi.
Ada berbagi jenis macam alat dan metode kontrasepsi, pada kesempatan kali ini makalah kami ini akan membahas alat kontrasepsi temporer yaitu berupa kontrasepsi hormonal yang berupa pil.
I.II Rumusan Masalah
1.Apa kontrasepsi hormonalyang berbentuk pil itu ?
2.Bagaimana cara kerja kontrasepsi hormonal berbentuk pil ?
3.Bagaimana cara pengkonsumsian pil ?
4.Apa dampak negtif maupun positif kontrasepsi hormonal berbentuk pil ?
5.Bagaimana tingkat keefektifan kontrasepsi hormonal berbentuk pil ?
I.III Tujuan
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1.Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai kontrasepsi hormonal yang berbentuk pil
2.Sebagai cara untuk mencari berbagai informasi tentang alat kontrasepsi hormonal yang berbentuk pil
3.Sebagai metode pengumpulan data tentang kontrasepsi hormonal yang berbentk pil
I.IV Manfaat
Makalah ini membahas mengenai cara kerja, cara pengkonsumsian, dampak positif maupun negative dan tingkat keefektifan kontrasepsi hormonal berbentuk pil.

II. Pembahasan
II.I Alat kontrasepsi hormonal (PIL)
Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu dari metode-metode paling efektif untuk mengontrol fertilitas secara reversible. Kontrasepsi hormonal adalah salah satu cara untuk mencegah kehamilan yang berisi hormone steroid. Kontrasepsi hormonal , menurut dr. Boyke Dian Nugraha, adalah kontrasepsi yang mengunakan hormon progesteron atau kombinasi hormon progesteron dan estrongen. Hal ini didasarkan pada kandungan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progesterone atau estrogen saja. Hormon progesterone memiliki prinsip kerja mencegah keluarnya sel telur dari indung telur dan mengentalkan cairan di leher rahim sehingga menyulitkan sperma untuk menembusnya. Alat kontrasepsi hormonal dapat berupa pil, injection,dan implant.
Pil atau yang biasa disebut pil KB mengandung kedua hormon wanita, yaitu estrogen dan progesterone. Kedua hormon ini memiliki prinsip kerja menghentikan ovulasi yaitu mencegah lepasnya sel telur dari ovarium dan membuat servical mucus menjadi tebal sehingga sulit untuk dilewati sperma. Keefektifan alat kontrasepsi ini berkisar antara 6-8/1000 kehamilan (pada periode tahun pertama) dan akan lebih efektif apabila digunakan secara teratur dan benar (kehamilan terjadi 1/100 kehamilan).
Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah.Ada tiga jenis pil KB yaitu :
1.pil kombinasi, Disebut pil kombinasi karena pil KB jenis ini mengandung kombinasi derivat estrogen (cth: etinil estradiol) dan derivat progestin (cth: levonorgestrel) dalam dosis kecil.
2.pil mini, pil mini hanya mengandung progestin saja (cth: neretindron, norgestrel, atau linestrenol). Oleh karena itu, pil mini cocok untuk ibu menyusui karena tidak mengandung derivat estrogen sehingga tidak mempengaruhi produksi ASI. Contoh pil mini yang beredar di pasaran adalah exluton dan minipil.
3.pil kontrasepsi darurat.
II.II Cara Kerja PIL Kontrasepsi Hormonal
Estrogen berkhasiat mempengaruhi ovulasi, perjalanan ovum atau implantasi. Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi tidak selalu dihambat oleh pil kombinasi yang mengandung estrogen 50 mikrogram atau kurang. Kalaupun daya guna preparat ini tinggi, hal itu adalah pengaruh progesteron di samping estrogen.
Implantasi telur yang sudah dibuahi dihambat oleh estrogen dosis tinggi (dietilstilbestrol, etinil estradiol) yang diberikan pada pertengahan siklus haid. Jarak antar konsepsi dan implantasi adalah 6 hari. Biopsi endometrium yang dilakukan sesudah pemberian estrogen dosis tinggi pasca konsepsi menunjukkan efek antiprogresteron, yang dapat menghambat implantasi. Perjalanan ovum dpercepat dengan pemberian estrogen pasca konsepsi.
Fungsi progesteron adalah menyiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan. Beberapa khasiat progesteron dalam kontrasepsi adalah :
•Lendir servik menjadi lebih pekat, sehingga penetrasi sperma jadi lebih sulit
•Kapasitasi sperma dihambat oleh progesteron.
•Menghambat perjalanan ovum dalam tuba sebelum konsepsi.
•Menghambat implantasi sebelum ovulasi
•Menghambat ovulasi pada poros hipofisis-hipotalamus.
II.III Cara Pengkonsumsian PIL Kontrasepsi Hormonal
Baik pil kombinasi maupun pil mini, biasanya tersedia dalam kemasan strip berisi 28 butir. Dari jumlah ini, 21 diantaranya mengandung hormon sedangkan 7 sisanya hanya mengandung vitamin. Pil yang mengandung vitamin ini berfungsi sebagai pengingat dan biasanya warnanya berbeda dengan pil yang mengandung hormon. Bagi ibu yang baru pertama kali menggunakan pil KB, pil pertama diminum pada hari pertama haid; untuk pil selanjutnya diminum sebutir setiap hari. Agar tidak lupa, sebaiknya pil KB diminum pada jam sama setiap harinya, misalnya setiap jam 7 malam. Jika lupa minum 1 butir pil hormonal, maka harus segera diminum saat ingat. Jika ingatnya pada waktu akan meminum pil selanjutnya, maka pil kb diminum 2 butir sekaligus. Jika lupa meminum 2 butir atau lebih pil hormonal, maka dalam 7 hari gunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual atau hindari hubungan seksual. Jika lupa meminum pil pengingat (yang hanya mengandung vitamin), maka buanglah pil pengingat yang terlupakan dan teruskan meminum pil selanjutnya.
Berbeda dengan pil kombinasi dan pil mini, pil kontrasepsi darurat tidak diminum secara teratur. Pil ini hanya diminum setelah melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan. Pil ini sama sekali bukan untuk menggugurkan, tetapi hanya mencegah pertemuan sel telur dan sperma sehingga tidak terjadi pembuahan. Mekanismenya dengan cara mengentalkan lendir pada mulut rahim sehingga sperma terhambat untuk memasuki rahim. Oleh karena itu, agar efektif, pil ini harus sesegera mungkin diminum pasca hubungan seksual. Salah satu contoh pil kontrasepsi darurat adalah strip yang terdiri dari dua tablet yang masing-masing berisi 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progestin). Cara pemakaiannya adalah, tablet pertama diminum tidak lebih dari 120 jam setelah hubungan seksual tanpa pengaman. Sedangkan tablet kedua diminum 12 jam setelah tablet pertama diminum.

II.IV Keuntungan PIL Kontraseosi Hormonal
Ada berbagai macam keuntungan dan kekurangan alat kontrasepsi ini. Berikut ini penjelasannya :
Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )
1.Mudah menggunakannya
2.Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.
3.Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi
4.Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)
5.Mengurangi resiko kanker ovarium.
6.Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen.
7.Menstrusi lebih teratur
8.Tidak menurunkan libido

Kerugian
1.Harus meminumbya secara teratur
2.Kehamilan diluar kandungan, s/d 90%
3.Kanker indung telur (ovarium) dan endometrium, s/d 40%
4.Benjolan jinak payudara, s/d 40%
5.Kista indung telur, s/d 80%
6.Penyakit radang panggul (PID = Pelvic Inflammatory Disease),s/d50%
7.Infertilitas primer, s/d 40%
8.Anemia, s/d 50%
9. Tidak dianjurkan pada ibu menyusui
10. Tidak melindungi dri penyakit menular
11. Harus diresepkan dokter
12. Membutuhkan waktu yang lama, agar siklus haid kembali normal saat penghentian peminuman pil kombinasi



III. Penutup
III.I Kesimpulan
Kontrasepsi hormonal berupa pil merupakan salah satu bentuk alat dan metode kontrasepsi. Ada tiga jenis pil yang pada intinya fungs dan kandungannya sama, tergantung dari kebutuhan dan minat dari pengguna. Kandungan inti dari pil kontrasepsi hormonal adalah mencakup preparat hormon progesterone dan estrogen. Dimana estrogen berfungsi menghambat ovulasi mempengaruhi ovulasi, perjalanan ovum atau implantasi. Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipotalamus. Sedangkan progesterone bekerja secara membantu kerja dari hormone estrogen dan menghambat laju seperma melalui pemekatan lender pada vagina. Cara pengkonsumsian dari kontrasepsi ini sangat mudah dan memrlukan keteraturan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari penggunaan kontrasepsi ini tergantung bagaimana cara kita menyikapi dan menggunakan dosis obat sesui indikasi. Kontrasepsi hormonal berupa pil sangat efektif dalam membantu pemerinth mengurangi laju jumlah penduduk dengan kerjasama dari berbagai pihak di bidang terkait masalah pertumbuhan penduduk
III.II Saran
Untuk lebih memahami semua tentang kontrasepsi hormonal yang berupa pil, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu menjelaskan tentang apa yang dibahas dalam makalah ini.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar