Senin, 31 Januari 2011

tren issu pencernaan


Bypass Lambung Mengatasi Obesitas

A.      Latar Belakang

Upaya penurunan berat badan menjadi trend di era ini sebagai salah satu cara untuk mempercantik diri. Berbagai macam metodanya, ada yang hanya mengatur diet, menggunakan obat termasuk golongan herbal sampai ke upaya-upaya yang lebih memanipulasi tubuh –disebut poles body kalau di automotive- seperti dengan sistim injeksi lemak ataupun penyedotan lemak (liposuction). Tapi untuk mereka yang tergolong overweigh atau obesitas, upaya-upaya di atas tidaklah efektif. Mereka lebih membutuhkan tindakan yang lebih invasif lagi. Di beberapa negara yang sudah maju teknologi kedokterannya, satu ketrampilan bedah yang menjadi laris saat ini adalah Bariatric Surgery, yaitu suatu pembedahan untuk menanggulangi –baik itu mencegah maupun mengatasi- kondisi berat badan yang di atas normal
.
B.      Definisi
Bypass lambung adalah salah satu kelompok operasi yang sama yang digunakan untuk mengobati obesitas morbid -akumulasi berat kelebihan berat sebagai jaringan lemak dan masalah kesehatan (komorbiditas) yang menyebabkan. pembedahan bariatric merupakan istilah yang mencakup semua bedah perawatan untuk obesitas morbid, bukan hanya memotong lambung, yang membuat hanya satu kelas dari operasi tersebut.
Sebuah bypass lambung pertama membagi perut ke kantong atas kecil dan "jauh lebih besar, lebih rendah sisa" kantong dan kemudian kembali mengatur usus kecil untuk memungkinkan kedua kantong untuk tetap terhubung. Ahli bedah telah mengembangkan beberapa cara berbeda untuk menyambung kembali usus, sehingga menyebabkan beberapa nama GBP yang berbeda. Setiap GBP menyebabkan penurunan ditandai dalam volume fungsional perut, disertai oleh respon fisiologis dan psikologis berubah ke makanan. Berat badan yang dihasilkan, biasanya dramatis, nyata mengurangi komorbiditas . Istilah Angka kematian-panjang pasien bypass lambung telah terbukti dapat dikurangi sampai 40%;Namun, komplikasi yang umum dan operasi yang berhubungan dengan kematian terjadi dalam waktu satu bulan dalam 2% pasien

C.     Mekanisme kerja
Pencernaan normal, makanan bergerak melalui jalur pencernaan dari mulut ke anus sementara cairan dan enzim pencernaan bekerja untuk menyerap kalori dan gizi. Dari esofagus (tabung yang menghubungkan mulut ke perut), makanan tiba di lambung untuk dipecah oleh asam lambung. Perut rata-rata dapat menahan dari 3 liter untuk 1 liter makanan pada satu waktu. Dari lambung, makanan bergerak melalui suatu sfingter ke duodenum, bagian pertama dari usus halus, di mana banyak nutrisi penting diserap. Apa yang tersisa kemudian melewati sisa dari usus kecil di mana lebih banyak nutrisi dan kalori yang diserap hingga mencapai limbah usus besar di mana ia disimpan sampai eliminasi.Operasi bypass lambung mengubah proses ini.
 Lambung dipisah dua, satu bagian kecil yang langsung disambungkan ke usus besar (tanpa melalui usus halus). dan sebagian besar lambung serta usus halus dibiarkan tersimpan didalam tubuh, namun tidak terpakai. Dengan cara seperti ini, kita akan merasa cepat kenyang karena kapasitas perut yang sangat sedikit, dan sebagian besar lemak yang kita konsumsi tidak akan terserap oleh tubuh, karena makanan yg kita kosumsi tidak melewati usus halus yg berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan. Kelebihan dari metode gastric bypass yang ini adalah, karena tidak ada organ yang dibuang, prosedurnya dapat dibalik, sehingga sistem pencernaan kembali seperti semula.

D.     Indikasi Pembedahan
Pada obesitas, lalu serius ditafsirkan dengan berat minimal 100 pon (45 kg) lebih dari berat badan "ideal", berat badan aktuaria ditentukan di mana yang diperkirakan akan hidup paling lama, sebagaimana ditentukan oleh industri asuransi jiwa. Kriteria ini gagal untuk orang pendek.
Pada tahun 1991, National Institutes of Health disponsori panel rekomendasi konsensus yang telah menetapkan standar saat ini untuk pertimbangan pengobatan bedah, indeks massa tubuh (BMI). BMI didefinisikan sebagai berat badan (dalam kilogram), dibagi dengan kuadrat dari tinggi (dalam meter). Hasilnya adalah dinyatakan sebagai nomor biasanya antara 20 dan 70, dalam satuan kilogram per meter persegi.
Panel Konsensus dari Institut Kesehatan Nasional (NIH) yang direkomendasikan kriteria berikut untuk mempertimbangkan pembedahan bariatric, termasuk prosedur bypass lambung:
1.     Orang-orang yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) 40 atau lebih tinggi. Atau,
2.     Orang-orang dengan BMI 35 atau lebih tinggi dengan satu atau lebih kondisi komorbid terkait.
Panel Konsensus juga menekankan perlunya perawatan multidisipliner pasien bedah bariatric, oleh tim dokter dan terapis, untuk mengelola terkait bersama-morbiditas, gizi, aktivitas fisik, perilaku dan kebutuhan psikologis. Prosedur bedah yang terbaik dianggap sebagai alat yang memungkinkan pasien untuk mengubah gaya hidup dan kebiasaan makan, dan untuk mencapai efektif dan manajemen permanen obesitas dan perilaku mereka makan.

E.      Komplikasi
·         Infeksi
Infeksi dari sayatan atau bagian dalam perut (peritonitis, abses) dapat terjadi, karena pelepasan bakteri dari usus besar selama operasi.
·         Perdarahan
Banyak pembuluh darah harus dipotong untuk membagi perut dan usus untuk bergerak.
·         Kebocoran anastomic
Sebuah anastomosis adalah sambungan bedah antara perut dan usus, atau antara dua bagian dari usus besar
·         Mag anastomic
Ulkus dari anastomosis terjadi dalam 1-16% dari pasien  Kemungkinan penyebab borok tersebut adalah:
ü  Pembatasan suplai darah ke anastomosis (dibandingkan dengan suplai darah yang tersedia bagi perut asli)
ü  Anastomosis ketegangan
ü  Merokok

Kondisi ini dapat diperlakukan sebagai berikut:
ü  Penggunaan Inhibitor pompa proton , misalnya, Nexium
ü  Penggunaan Cytoprotectant dan asam agen Buffer , misalnya, Sukralfat
ü  Sementara pembatasan konsumsi makanan padat

·         Kekurangan gizi

F.      Manfaat
Manfaat dari operasi ini selain utk menurunkan berat badan,secara otomatis pula menurunkan beban jantung,paru dan ginjal,serta yg paling penting adalah nilai estetik dari tubuh yg ideal. Terapi ini terbagi menjadi 3 macam yaitu gastric bypass,gastric pacing,dan gastric banding. 
Tingkat keberhasilan dari operasi bedah lambung masih <50%. Maksudnya adalah,penurunan berat badan bukan langsung terjadi karena operasinya saja,tetapi pasien juga harus konsisten mengikuti aturan diet yg berlaku. Dgn terapi bedah ini maka lambung pasien menjadi lebih kecil,sehingga pasien akan cepat merasa kenyang dan pengosongan makanan pun akan berlangsung perlahan. Pasien tidak akan merasakan lapar hingga beberapa jam,kalaupun dipaksakan makan,dia akan merasa penuh dan muntah. Akibatnya,keinginan makan bisa dikendalikan dan lambat laun berat badan akan turun. 















Daftar Pustaka
http://www.meillyssach.co.cc/


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar